Nomor: 61/PN/10/13
 Jakarta, 27 Oktober 2013/22 Dzulhijjah 1434 H
 
 PERNYATAAN MUSLIMAH HIZBUT TAHRIR INDONESIA
 “Pemuda-Pemudi Indonesia Menolak Kapitalisme Demokrasi & Memperjuangkan Khilafah Islam”
 
 (Kritik Arah Pemberdayaan Pemuda)
 
 Kondisi pemuda-pemudi Indonesia yang jumlahnya 62,6 juta (Data BPS 
2013) adalah data demografi yang bisa menjadi tolok ukur utama menilai 
masa depan bangsa ini. Mampukah mereka 
membawa bangsanya menjadi negara besar, berdaulat dan berkemakmuran 
ataukah sebaliknya. Jutaan pemuda menjadi pecandu narkoba dan seks 
bebas, juga ribuan kasus aborsi yang mereka lakukan adalah fakta 
mengerikan tentang kondisi kerusakan moral mereka. Ratusan ribu lainnya 
terancam putus sekolah dan para pemudi yang menjadi korban eksploitasi 
fisik dan seksual di tempat kerja yang tak layak bagi mereka adalah 
bukti nyata kelemahan sistem untuk menyediakan sarana dan dukungan bagi 
penyiapan diri mereka sebagai pemimpin masa depan. Sistem demokrasi 
kapitalisme yang dijalankan saat ini nyata hanya menghasilkan kerusakan 
moral, menyengsarakan dan memiskinkan.
 
 Alih-alih mendalami 
pangkal kondisi buruk kaum muda dan mengambil solusi tepat, pada 
peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke 85 tahun 2013 ini pemerintah 
malah mencanangkan program pemberdayaan pemuda yang salah arah yakni 
mewujudkan pemuda yang santun, cerdas, inspiratif dan berprestasi dalam 
konteks menghadapi persaingan menuju ASEAN Community 2015. Bertepatan 
dengan pemberlakuan penuh UU Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan dan 
PP no 60 tahun 2013 tentang Pembentukan Lembaga Permodalan Kewirausahaan
 Pemuda (LPKP), pemuda-pemudi Indonesia diarahkan mengembangkan potensi,
 kemampuan, kepemimpinan dan kepeloporannya untuk pengembangan 
kewirausahaan. Program dan pemberdayaan ini secara tak langsung 
menegaskan bahwa pangkal kemiskinan bangsa ini adalah kurangnya jiwa 
kewirausahaan dan rusaknya perilaku anak bangsa adalah sekedar akibat 
hilangnya kesantunan. Sebuah arah pemberdayaan yang menyesatkan!
 
 Sebagai kontribusi nyata mewujudkan solusi bagi berbagai persoalan 
bangsa khususnya menyangkut problem generasi, Muslimah Hizbut Tahrir 
Indonesia menyatakan:
 
 Menolak arah yang salah pada program 
pemberdayaan pemuda. Kesalahan ini tidak hanya akan melanggengkan 
persoalan tapi juga bisa menumpulkan potensi perubahan yang dimiliki 
kaum muda.
 
 Menolak sistem Kapitalisme Demokrasi yang telah 
terbukti menjadi penyebab kemiskinan massal, menumbuh suburkan kerusakan
 moral dan menjadikan negara berlepas tanggung jawab memberikan layanan 
pendidikan kepada pemuda-pemudi masa depan bangsa.
 
 Mengajak 
semua pihak menyadari hanya dengan Islam dan sistem khilafah lah potensi
 pemuda-pemudi bisa diarahkan pada kebangkitan bangsa. Karena Islam 
membekali mereka dengan pemikiran benar tentang solusi seluruh masalah 
kehidupan dan menyediakan segenap sarana yang mendukung proses penyiapan
 dan pemberdayaan kaum muda sebagai pemimpin masa depan.
 
 يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اسْتَجِيبُوا للهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ
 
 Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul 
apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada 
kamu.. (QS.Al-Anfal[8]: 24)
 
 Juru Bicara Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia
 Iffah Ainur Rochmah
 HP : +628111131924
 Email: iffahrochmah@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar