Rabu, 12 Februari 2014

V-DAY, Tak Seharum Bunga dan Semanis Coklat



Di bulan Februari, sebelum memasuki tanggal 14—dimana Valentine Day (V-Day) dirayakan, orang-orang sudah mulai meramaikannya. Nuansa merah jambu, paket coklat, bahkan sudah tersedia di minimarket-minimarket. Hal tersebut sangat mendukung bagi remaja yang ingin merayakan V-Day. Remaja adalah sasaran empuk bagi perayaan V-Day itu sendiri. Seorang remaja, belum terlalu mempermasalahkan apakah hal yang ia lakukan itu boleh atau tidak. Sesuai ketentuan-Nya atau tidak. Terlebih ia belum paham dengan hukum-hukum demikian. Remaja biasanya hanya ikut-ikutan, agar dirinya terlihat eksis dan bisa diakui di lingkungan pertemanannya. Tak hanya remaja, orang-orang yang sudah dikategorikan dewasa menurut umur pun bahkan masih saja merayakan V-Day. Karena tidak ingin melewatkan bulan penuh kasih sayang, yang hanya terjadi setiap satu tahun sekali.
Bagi orang yang belum paham, tentulah V-Day menjadi sebuah kebiasaan. Membiarkannya terus berlangsung. Padahal sesunguhnya hal demikian merupakan sebuah indikasi, bagi kita (kaum muslim) sebagai cara untuk mengikuti suatu kaum. Sesuai dengan sabda Rasulullah “Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka (HR.Dawud)”.
Disisi lain, banyak yang menganggap V-Day merupakan hari kasih sayang. Tapi faktanya kasih sayang itu adalah hal yang nihil terjadi pada hari tersebut. Yang ada hanyalah pengumbaran nafsu semata.  Contohnya di negara Inggris, setiap tanggal 14 Februari diperingati sebagai “The Impotence Day”. Lalu di Amerika diperingati sebagai “The National Condom Week”, yang dilakukan pada 14-21 Februari setiap tahunnya. Fakta lainnya adalah 26,4% mengaku lebih suka merayakan Valentine bersama gebetan atau kekasih dengan jalan-jalan, makan-makan, lalu berciuman (melakukan seks) (Pikiran Rakyat, 2005). Belum lagi penjualan kondom yang meningkat menjelang perayaan V-Day, meningkat 40-80%. Beberapa fakta tersebut telah menjadi bukti, bahwa V-Day bukanlah hari kasih sayang. Akan tetapi sebuah hari yang hanya mengumbar hawa nafsu semata sebagai bentuk kesenangan. Tidak mungkin dari penjualan kondom tersebut semuanya pasutri (pasangan suami istri) yang membeli, sesuatu yang aneh bila penjualan kondom meningkat tajam menjelang hari valetine. Hal tersebut harusnya jadi pertanyaan, apakah masih pantas V-Day itu dirayakan, sementara fakta yang ada demikian?
Tak hanya itu, menjelang V-DAY penjualan coklat dan bunga laris. Tidak dapat dipungkiri, kedua benda tersebut hadir di tengah-tengah kita, bahkan banyak swalayan yang memfasilitasi. Selain itu, beberapa toko buku pun menjual benda-benda yang ada sangkut pautnya dengan perayaan V-Day.
 Sebatang coklat dan setangkai bunga seolah dijadikan sebagai simbol dari rasa sayang itu sendiri. Tapi apakah kita pernah menyadari bahwa coklat yang manis, akan hilang manisnya setelah kita cicipi dan melahapnya. Lalu, setangkai bunga yang harum aromanya, akan hilang karena sering diciumi dan pada akhirnya menjadi layu, berakhir di tempat sampah. Kemudian pertanyaannya, apakah cinta yang kita miliki ingin bernasib sama seperti sebatang coklat dan setangkai bunga? Habis manis diisap, dan layu terbuang setelah terpakai. Cinta bukanlah hal sepele, yang bisa tergadai oleh coklat dan bunga.
Hakikat Cinta; Cinta Mulia
Begitulah cinta. Anugerah terindah yang diberikan oleh sang Maha Cinta. Tak bisa tergantikan, tidak bisa ditebus, bahkan tergadai dengan sebatang coklat dan setangkai bunga sekalipun. Cinta yang sejati adalah yang memuliakan. Yang tidak merusak bahkan menodai esensi cinta itu sendiri Baiknya jika mencintai seseorang, janganlah bermain api sambil membawa cinta. Biarkan saja orang yang dicintai itu hidup tenang tanpa harus memikirkan rasa yang kita punya. Cinta mulia adalah cinta yang dimana kita menjaganya, memuliakannya. Bukan merusaknya. Cinta mulia adalah hal yang harus kita mulai dari sebuah ketaatan, bukan dengan jalan maksiat. Cinta mulia sesungguhnya adalah cinta yang bisa mengantarkan kita untuk lebih dekat kepada Sang Pencipta. Hakikatnya cinta adalah pemberian-Nya yang paling indah, maka dari itu, jagalah cinta untuk kita berikan kepada orang yang tepat.
Marilah kawan, semoga V-Day tahun ini adalah V-Day terakhir yang kita lalui. Semoga kita sadar pada hakikat cinta yang sesungguhnya. Cinta yang menjaga dan memuliakannya. Semoga kita pula semakin tesadar bahwa sebatang coklat dan setangkai bunga tidak bisa dijadikan sebagai bukti cinta.
 
Ciruas, Februari 2014
*Oleh: Ayu Nurhidayah
Mahasiswi semester 4, Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia UNTIRTA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar