Minggu, 10 November 2013

Pernyataan HTI Tentang “Penyadapan yang Dilakukan oleh Kedubes AS”


Maktab I’lamiy
Hizbut Tahrir
Indonesia

NO: 254                                                               31 Oktober 2013/26 Dzulhijjah 1434 H

Pernyataan

Hizbut Tahrir Indonesia

Tentang

“PENYADAPAN YANG DILAKUKAN OLEH KEDUBES AS”

Seperti dilansir Sydney Morning Herald, Senin (29/10), Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Indonesia, disebut sebagai salah satu dari 90 pos yang memiliki fasilitas penyadapan intelijen AS di seluruh dunia. Dalam pemberitaannya, koran terkemuka di Australia tersebut menampilkan sebuah peta yang mendaftar 90 fasilitas pemantauan elektronik (electronic surveillance facility). Salah satu kota yang menjadi lokasi Kedubes AS dalam peta tertanggal 13 Agustus 2010 itu adalah Jakarta. Peta serupa juga dipublikasikan oleh majalah terkemuka di Jerman, Der Spiegel. Menanggapi pemberitaan ini, Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa mengatakan akan memanggil Kuasa Usaha AS untuk Indonesia, Kristen Bauer.
Informasi bahwa gedung Kedubes Amerika Serikat di Jakarta memiliki fasilitas penyadapan menunjukkan bahwa protes Hizbut Tahrir selama ini bukanlah omong kosong. Bahwa benar, gedung Kedubes AS di Jakarta merupakan markas intelijen. Meskipun baru dugaan, namun sumber informasi mengenai hal itu sangatlah akurat. Ditambah adanya fakta penyadapan yang dilakukan AS terhadap negara-negara lain seperti Jerman dan Prancis, sebagaimana diberitakan oleh majalah Der Spiegel yang menyebut Amerika Serikat memata-matai Kanselir Jerman itu sejak 2002. Operasi yang sama juga dilakukan pada 80 lokasi lain di seluruh dunia. Menteri Dalam Negeri Jerman mengatakan operasi seperti itu merupakan tindakan ilegal. Selain menyadap ponsel Merkel, Badan Keamanan Nasional Amerika, NSA, juga memonitor jutaan telepon yang dilakukan warga Jerman dan Prancis. Der Spiegel mengklaim telah melihat dokumen rahasia dari NSA yang menunjukkan ponsel Merkel disadap sejak tahun 2002, tiga tahun sebelum dia menjadi kanselir. Gedung Putih sendiri tidak menyangkal secara tegas praktek penyadapan ini, ini membuktikan dugaan praktik ini sangat kuat.
Berdasar fakta tersebut, sesungguhnya sudah cukup untuk menjadi dasar bagi pemerintah Indonesia menutup Kedubes AS di Jakarta serta mencabut IMB untuk gedung baru yang sekarang sedang dibangun menjadi Kedubes Amerika terbesar ketiga, setelah di Irak dan Pakistan. Rencana pemerintah yang hanya akan memanggil Dubes AS dan mengirim nota protes tidaklah cukup. Dalam pandangan Islam penutupan Kedubes AS itu wajib dilakukan karena Amerika Serikat adalah negara muhariban fi’lan, yakni negara yang secara langsung memerangi dan membunuh umat Islam di berbagai kawasan dunia.Terhadap negara semacam ini, tidak boleh ada hubungan diplomatik dalam bentuk apapun sampai negara ini benar-benar menghentikan penjajahan dan pembunuhannya terhadap umat Islam di berbagai kawasan dunia.
Berkenaan dengan itu, Hizbut Tahrir Indonesia bersama Ormas-Ormas Islam menyatakan:
  1. Menolak pembangunan gedung baru Kedubes AS di Jakarta karena fasilitas itu telah terbukti menjadi pusat kegiatan spionase yang dilakukan oleh pemerintahan AS terhadap rakyat dan pemerintah Indonesia. Lebih jauh, gedung Kedubes AS pasti bakal menjadi sarana untuk makin mengokohkan penjajahan AS atas negeri ini seperti yang selama ini telah berjalan, khususnya di lapangan politik dan ekonomi. Dan setiap bentuk penjajahan pasti akan merugikan rakyat dan negara Indonesia.
  2. Oleh karena itu, menuntut kepada pemerintah Indonesia untuk mencabut ijin pembangunan gedung Kedubes AS dan menutup Kedubes AS itu. Tindakan ini harus dilakukan sebagai bukti bahwa pemerintah Indonesia memang benar-benar menjaga keamanan dan kedaulatan negeri ini. Tapi bila hal itu tidak dilakukan, maka itu juga menjadi bukti bahwa pemerintah telah tunduk pada tekanan negara imperialis sadis itu.
  3. Menyerukan kepada umat Islam di Indonesia bergerak bersama-sama menolak pembangunan gedung Kedubes AS sebagai bentuk penolakan terhadap segala bentuk kemungkaran, dan pembelaan terhadap kedaulatan negeri muslim. Lebih jauh diserukan kepada umat untuk dengan sungguh-sungguh, saling bahu membahu, berjuang bersama-sama bagi tegaknya kembali syariah dan khilafah. Yakinlah, hanya dalam naungan daulah Khilafah saja kerahmatan Islam yang telah dijanjikan oleh Allah SWT itu benar-benar akan terwujud, dan perlindungan terhadap harkat dan martabat umat serta kedaulatan negeri muslim, termasuk Indonesia, juga bisa dilakukan dengan nyata. Insya Allah. Hasbunallah wa ni’mal wakiil, ni’mal mawla wa ni’man nashiir.
  
Jurubicara Hizbut Tahrir Indonesia
Muhammad Ismail Yusanto
Hp: 0811119796 Email: Ismailyusanto@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar