Sebagaimana diberitakan, tanggal 4-6 Desember 2012 akan berlangsung
Global Youth Forum (Forum Kepemudaan Global) di Bali, Indonesia. Forum
ini diselenggarakan hasil kerjasama Pemerintah Indonesia dan UNFPA. Isu
yang diangkat adalah tentang kesehatan, ketenagakerjaan dan standar
kemapanan keluarga, dan pastinya menggunakan perspektif kapitalisme
liberal. Agenda ini harus dikritisi, mengingat:
- Issu kesehatan yang dimaksud adalah penanganan wabah HIV/AIDS dengan
penanaman Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) ala UNAIDS. Konsep ABCD dan perilaku seksual ‘bertanggungjawab’ sebagai inti KRR hanya menekankan cara mencegah penularan HIV/AIDS tanpa menghilangkan budaya seks bebas. Dalam sistem hidup sekular liberal dewasa ini, cara tersebut justru berpeluang menyebarkan perilaku maksiat seks bebas asal ‘bertanggung jawab’ karena dianggap tidak berisiko tertular HIV/AIDS. - Masalah ketenagakerjaan difokuskan pada persoalan tingginya angka pengangguran dunia. Ditanamkan pemahaman bahwa masalah ini terjadi karena pertumbuhan penduduk yang tinggi terutama di negeri-negeri muslim dan mengakibatkan kemiskinan. Maka solusinya adalah program Keluarga Berencana (KB) dan menghilangkan semua hambatan agar laki-laki dan –terutama- perempuan bisa masuk ke dunia kerja. Pandangan ini menyesatkan karena mengalihkan dari realita bahwa penyebab utama kemiskinan dan pengangguran adalah penerapan sistem ekonomi kapitalis yang merampok sumber daya alam milik rakyat, memonopoli distribusi pendapatan bangsa demi keuntungan segelintir kaum kapitalis.
- Pembahasan tentang keluarga dan kemapanan yang dimaksud adalah penanaman cara pandang materialistik yang menilai kebahagiaan dan kesejahteraan dengan ukuran materi semata. Pada gilirannya diharapkan pemuda akan menunda usia pernikahan hingga mapan secara materi, membatasi jumlah anak karena alasan ekonomi dan membangun keluarganya dengan orientasi materi. Keterlibatan aktif pemuda dalam program kontrol populasi –terutama di negeri-negeri muslim- adalah target utamanya.
Alih-alih berkontribusi pada penyelesaian persoalan dunia dan
berperan positif dalam pembangunan di negara masing-masing, forum ini
justru mengarahkan kaum pemuda menutupi buah busuk gaya hidup liberal.
Bahkan forum ini bisa melapangkan jalan untuk membajak potensi
strategis pemuda demi mengkampanyekan ideologi kapitalisme. Karenanya
demi menyelamatkan potensi strategis pemuda dan mewujudkan partisipasi
positif pemuda dalam pembangunan, Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia
menyerukan segenap komponen bangsa khususnya pemuda untuk menolak semua
rekomendasi forum dan mewaspadai seluruh program tindak lanjutnya.
Sebagai gantinya Islam telah memberikan tuntunan agar kaum pemuda
bisa berkiprah menghancurkan gaya hidup liberal, memerangi ideologi
kapitalisme yang merusak dan mewujudkan masyarakat Islam yang menjadi
panutan (role model) dunia dengan ideologi Islam.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اسْتَجِيبُواْ
لِلّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُم لِمَا يُحْيِيكُمْ وَاعْلَمُواْ أَنَّ
اللّهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهِ وَأَنَّهُ إِلَيْهِ
تُحْشَرُونَ ﴿٢٤﴾
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan
Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan
kepada kamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara
manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan
dikumpulkan” (TQS Al Anfal; 24).
Juru Bicara Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia
Iffah Ainur Rochmah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar