HTI-Press. Jakarta. Untuk lebih
mengenal Amir Hizbut Tahrir al maktab i’lami al
markazi li Hizb at Tahrir (Kantor I’lami Pusat Hizbut Tahrir)
meluncurkan fatebook dan twitter resmi amir Hizbut Tahrir al ‘Alim
‘Atha bin Kholil Abu Al Rasytah diluncurkan. Melalui akun https://www.facebook.com/Ata.abualrashtah?ref=hl dan
https://twitter.com/ataabualrashtah
kaum muslimin bisa mengenal lebih dekat lagi sosok pemimpin Hizbut Tahrir
yang ketiga ini, terutama karya-karyanya baik berupa buku, booklet, artikel
soal jawab analisis politik, pemikiran atau fiqhiyah .
Facebook dan twitter merupakan
satu-satu akun resmi disamping situs resmi http://hizb-uttahrir.info/arabic/index.php/htameer yang
sudah mendapat respon positif dari kaum muslimin.
Ketua Diwan
Mazhalim Hizbut Tahrir mengumumkan pemilihan Alim
al-Ushûl (Ahli Ushul Fikih) ‘Atha Abu ar-Rasytah-Abu Yasin
sebagai amir Hizbut Tahrir Pada tanggal 11 Shafar 1424 H atau 13 April
2003 M, . Beliau adalah seorang yang sangat diharapkan dapat
membawa Hizbut Tahrir untuk meraih pertolongan Allah Swt. Hal itu karena beliau
memiliki perhatian yang luar biasa terhadap dakwah. Beliau juga melakukan
manajemen baik atas aktivitas dakwah dan pemanfaatan potensi para syabab dengan
seoptimal mungkin.
Riwayat Hidup
Beliau adalah ‘Atha bin Khalil
bin Ahmad bin Abdul Qadir al-Khathib Abu ar-Rasytah. Menurut informasi yang
paling kuat, beliau dilahirkan pada tahun 1362 H atau 1943 M. Beliau berasal
dari keluarga dengan tingkat keberagamaan seperti masyarakat umum. Beliau
dilahirkan di kampung kecil Ra’na, termasuk wilayah Provinsi al-Khalil di
negeri Palestina.Ketika masih kecil, beliau menyaksikan dan merasakan bencana
atas Palestina dan pencaplokan Yahudi atas Palestina pada tahun 1948 M, dengan
dukungan Inggris dan pengkhinatan para penguasa Arab. Kemudian beliau dan
keluarganya berpindah ke kamp para pengungsi di dekat al-Khalil.
Beliau menyelesaikan pendidikan
dasar dan menengah di kamp pengungsian. Lalu beliau menyelesaikan pendidikan
SMU dan memperoleh ijazah Tsanawiyah al-Ula (menurut jenjang di
Yordania) dari Madrasah al-Husain bin Ali ats-Tsanawiyah di al-Khalil pada
tahun 1959 M. Kemudian beliau memperoleh ijazah ats-Tsanawiyah
al-Amah (menurut panduan sistem pendidikan Mesir) pada tahun 1960 di
Madrasah al-Ibrahimiyah di al-Quds asy-Syarif.
Setelah itu, beliau bergabung
dengan Universitas Kairo Fakultas Teknik pada tahun pelajaran 1960-1961 M.
Beliau memperoleh ijazah insinyur dalam bidang teknik sipil dari Universitas
Kairo pada tahun 1966 M.Setelah lulus dari Kairo, beliau bekerja sebagai
insinyur di beberapa negara Arab. Beliau memiliki karya dalam bidang teknik
sipil, yaitu Al-Wasîth fî Hisâb al-Kamiyât wa Murâqabah al-Mabânî wa
ath-Thuruq (Metode Penghitungan Kuantitatif dan Monitoring Bangunan dan
Jalan).
Beliau bergabung ke dalam Hizbut
Tahrir semasa pendidikan menengah sekitar pertengahan tahun lima puluhan. Dalam
perjuangan di jalan Allah, beliau pernah dipenjara beberapa kali di
penjara-penjara para penguasa zalim. Beliau terus menjadi pengemban dakwah dalam
barisan Hizbut Tahrir dalam seluruh tingkatan organisasi dan administrasi:
sebagai dâris, anggota, musyrif, nâqib mahaliyah, anggota
wilâyah, mu’tamad, juru bicara resmi, dan anggota maktab
al-amir.Sejak 11 Shafar 1424 H atau 13 April 2003 M, atas izin Allah, beliau
terpilih untuk memikul tampuk kepemimpinan Hizbut Tahrir. Beliau senantiasa
memohon kepada Allah agar memberikan pertolongan kepadanya untuk mengemban
amanah besar tersebut.
Karya-karyanya
Beberapa karyanya dalam bidang
keislaman adalah sebagai berikut:
1. Tafsir surah al-Baqarah dengan
judul, At-Taysîr fî Ushûl at-Tafsîr: Sûrah al-Baqarah (Pokok-Pokok
Tafsir Praktis–Surat al-Baqarah.
2. Kajian beliau dalam bidang
Ushul Fikih, yaitu Taysîr al-Wushûl ilâ al-Ushûl (Cara
Mudah untuk Menguasai Ushul Fikih).
3. Sejumlah boklet:
a. Al-Azmât al-Iqtishâdiyah: Wâqi‘uhâ wa Mu‘âlajâtuhâ min Wijhah
Nazhari al-Islâm (Krisis Ekonomi: Realita dan Solusinya Menurut
Pandangan Islam).
b. Al-Ghazwah ash-Shalîbiyah al-Jadîdah fî al-Jazîrah wa al-Khalîj (Perang
Salib Baru di Jazirah Arab dan Teluk).
c. Siyâsah at-Tashnî’ wa Binâ’ ad-Dawlah Shinâ’iyan (Politik
Industrialisasi dan Pembangunan Negara Industri).
Hizbut Tahrir pada masanya hingga
sekarang telah mengeluarkan sejumlah buku, antara lain:
1.
Min Muqâwimât an-Nafsiyah
al-Islâmiyah (Pilar-Pilar Pengokoh Nafsiyah Islamiyah).
2.
Qadhâyâ Siyâsiyah Bilâd
al-Muslimîn al-Muhtallah (Masalah-Masalah
Politik–Negeri-Negeri Kaum Muslim yang Terjajah).
3.
Revisi dan perluasan atas buku Mafâhîm Siyâsiyah li Hizb
at-Tahrîr (Konsepsi-Konsepsi Politik Hizbut Tahrir).
4.
Ajhizah ad-Dawlah al-Khilâfah
fî al-Hukm wa al-Idârah (Struktur Negara
Khilafah–Pemerintahan dan Administrasi
5.
Revisi dan penyempurnaan atas Masyrû’ ad-Dustûr Dawlah
al-Khilâfah (Rancangan Konstitusi Daulah al-Khilafah);
dikeluarkan pada tahun 2006.
Beliau senantiasa memohon kepada
Allah Swt. pertolongan dan bantuan untuk melaksanakan amanah dakwah menurut
arahan yang dicintai oleh-Nya dan Rasul-Nya saw. Beliau juga senantiasa memohon
kepada Allah Swt. agar membukakan melalui kedua tangannya jalan
berdirinya Daulah Khilafah Rasyidah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan
Memenuhi Doa.
Di antara aktivitas brilian dan
sangat menarik perhatian pada masanya adalah, bahwa Hizb pada tanggal 28 Rajab
1426 H atau 2 September 2005 M menyampaikan seruan kepada kaum Muslim berkaitan
dengan aktivitas untuk mengingatkan bencana besar berupa hancurnya Khilafah 84
tahun sebelum seruan tersebut dikumandangkan. Hizbut Tahrir telah
mengumandangkan seruan itu kepada kaum Muslim setelah shalat Jumat pada hari
itu dimulai dari Indonesia dengan berbagai kotanya di sebelah timur hingga
Maroko di tepian lautan Atlantik di sebelah barat. Seruan itu telah memberikan
pengaruh yang sangat baik. Demikian pula sejumlah aktivitas Hizb dalam
menggemakan seruan kebenaran di berbagai konferensi, di berbagai medan
aktivitasnya dan berbagai forum yang diselenggarakannya.
Dalam tiga tahun masa
kepemimpinannya, Hizb sekarang telah dipenuhi dengan kebaikan. Kami memohon kepada
Allah Swt. agar semakin memperluas dan menambah kebaikan itu, sebagaimana
berita gembira pertolongan dan kemenangan telah mulai bergema atas seizin Allah
Swt. kepada Hizb bersama amir Hizb saat ini. Hal itu semakin membentangkan
harapan akan terealisasinya masa ini sebagai masa terealisasinya pertolongan
dan kemenangan atas izin Allah Swt.
Di antara hal yang tampak
menonjol dalam diri amir Hizb sekarang adalah kewaraannya dan
kuatnya beliau berpegang pada syariah; juga keteguhan dan keilmuannya. Beliau
telah mengambil manfaat besar dari berbagai posisi penanggung jawab berbeda
yang pernah beliau emban dalam menejemen aktivitas Hizb, khususnya posisi
sebagai juru bicara resmi, muktamad, dan anggota maktab amir terdahulu. Hal itu
menjadikannya dapat memimpin Hizb. Beliau betul-betul mengetahui tugas,
monitoring dan aktivitas yang dituntut setiap posisi penanggung jawab. Oleh
karena itu, para syabab Hizb seakan dapat melihat amir mereka ada bersama
mereka, memimpin mereka hingga dalam masalah rinci. Hal ini menjadikannya dapat
memanfaatkan kemampuan para syabab dengan pemanfaatan paling optimal.
Demikianlah, dari Masjid al-Aqsha
yang diberkahi, telah diumumkan bertolaknya aktivitas Hizbut Tahrir pada awal
tahun 50-an abad yang lalu. Hizbut Tahrir telah menggariskan target utama,
yakni mendirikan Khilafah Rasyidah. Al-’Alim al-‘’Allâmah Syaikh
Taqiyuddin an-Nabhanirahimahullâh terus memegang tampuk kepemimpinan Hizb
hingga ketika beliau wafat setelah sekitar 25 tahun kepemimpinan beliau atas Hizb.
Setelah itu al-’Alim
al-Kabîr Syaikh Abdul Qadim Zallum memegang kepemimpinan Hizb sejak tahun
1977 M. Aktivitas Hizb pada masanya menjadi besar karena bertambah banyaknya
jumlah anggota Hizb. Tangan Hizb juga meluas mencapai banyak negara di dunia.
Hizb berhasil mengorganisasi dan menghimpun ribuan syabab Muslim. Syaikh Abdul
Qadim Zallum rahimahullâh wafat dalam usia lebih dari 80 tahun setelah beliau
memegang tampuk kepemimpinan Hizb sekitar 25 tahun.
Setelah beliau, sejak tahun 2003
M kepemimpinan Hizb dipegang oleh salah seorang ulama Hizb yang paling
menonjol, seorang ahli ushul fikih, yaitu ‘Atha Abu ar-Rasytah, untuk membawa
Hizb bertolak dengan kuat, beraktivitas untuk memetik buah dari tanaman yang
telah ditanam, dipelihara dan dibesarkan pada masa dua orang syaikh sebelumnya.
Alangkah baiknya apa yang ditambahkan beliau terhadap tanaman yang telah tumbuh
dengan baik setelah kepemimpinan dua orang syaikh rahima-humâllâh.
Ungkapan paling indah yang bisa
dikatakan tentang kepemimpinan ketiga amir Hizb adalah ungkapan yang sangat
baik yang diungkapan oleh salah seorang syabab Hizb: Mereka adalah tiga
orang amir. Di tangan mereka Allah Swt. telah dan akan menyempurnakan tiga
perkara: tiga orang amir yang menyempurnakan tiga periode: Pertama, Periode
pendirian dan pembentukan kelompok politik. Kedua, Periode aktivasi dan
pengumuman. Dan ketiga, periode meraih kemenangan dan dengan izin Allah Swt.
pertolongan dan kemenangan akan terealisasi.(FW)