Minggu, 25 November 2012

Menolong Gaza Bukan dengan Mediasi dan Delegasi Bela Sungkawa

Al-Islam edisi 631, 23 November 2012-9 Muharram 1434

بسم الله الرحمن الرحيم

Menolong Gaza Bukan dengan Mediasi yang Menyerukan untuk Tenang dan Delegasi Bela Sungkawa atas Syuhada’
Menolong Gaza Tidak Lain dengan Pasukan Besar yang Menyerang Entitas Yahudi Pagi dan Petang

Selama empat hari berturut-turut, Gaza dibombardir oleh entitas Yahudi dari darat, laut dan udara. Puluhan orang syahid dan ratusan lainnya terluka… Sementara para penguasa negeri kaum Muslimin, khususnya yang memiliki kedekatan kekerabatan! hanya sibuk menghitung syuhada’ dan korban luka. Mereka berlomba menyatakan penolakan dan pengingkaran. Mereka memprotes dengan seruan yang lembut, bahkan bergumam! Menteri luar negeri Qatar, sponsor entitas Yahudi di kawasan, memperingatkan dan mengancam melalui bulu burung onta istananya bahwa serangan Yahudi, “Tidak boleh berlalu begitu saja tanpa sanksi!” Lalu mereka berkomunikasi satu sama lain, mengobrol tentang penderitaan yang terjadi di Gaza. Mereka menampakkan kesedihan atas apa yang terjadi. Mereka saling berjanji mengirimkan mediator untuk menenangkan suasana atau delegasi bela sungkawa … Maka pemboman atas Gaza pun terus berlangsung sementara delegasi ada di depan mereka tanpa ada pergerakan dari para penguasa yang tetap diam saja! Bahkan cara yang terbaik dari mereka dengan mengawali harinya pagi-pagi dengan ucapannya, “Saya berkomunikasi sebentar dengan presiden Amerika Obama dan terjadi pembicaraan di antara kami seputar pentingnya penghentian serangan ini dan agar tak terulang lagi”. Dia memulai harinya dengan berbicara bersama penjaga keamanan entitas Yahudi, Obama, seputar pentingnya penghentian serangan …! Itu yang justru dia lakukan untuk mengawali harinya dan bukannya memulai hari dengan menunaikan shalat Subuh dan menggerakkan pasukan untuk membela darah warga Gaza yang ditumpahkan oleh tangan-tangan Yahudi. Pepatah mengatakan, “Darah adalah darah dan kehancuran adalah kehancuran”. Bukannya melakukan itu, justru dia memulai harinya dengan berbicara bersama Obama! Bahkan yang lebih menyakitkan dan ironis, ketika teman mereka ditanya, “Kalau begitu apa perbedaan antara Anda dengan penguasa yang telah tumbang. Ia dahulu menarik duta besar, menyatakan kritik dan penolakan atas serangan dan berkomunikasi dengan Obama …? Ia menjawab: “Ada perbedaan! Kami melakukan itu segera. Sedangkan penguasa yang telah tumbang dan para pendukungnya, mereka melakukannya dengan lambat!”
Wahai kaum Muslimin, sungguh sangat aneh, negeri Islam diduduki lalu pembebasannya terlantar di tengah keramaian. Semua solusi dibahas, kecuali solusi yang benar. Masyarakat disesatkan dari realitas masalah. Seolah-olah Yahudi memiliki negara yang berdiri tegak dan bahwa di sana ada masalah tentang garis batas antara kita dengan Yahudi. Lalu kita mengikat kesepakatan-kesepakatan di Camp David, Wadi Urubah, Doha atau di tempat lain, secara rahasia dan terang-terangan. Lalu kita menyerukan penghormatan terhadap hukum internasional dan agar tidak terjadi peperangan di antara negara-negara. Kemudian kita mencari mediator lokal, regional atau internasional untuknya dan kita beranggapan telah berhasil menjujung tinggi kebenaran dan Allah pun mencukupkan kaum Mukminin dari perang!
Masalahnya tidak demikian, wahai kaum Muslimin. Faktanya adalah bahwa Yahudi telah mencaplok Palestina, mendirikan negara di sana dan mengusir warga Palestina dari sana. Negara Yahudi itu tidak akan lenyap dan Palestina tak akan kembali kepada warganya, kecuali dengan pasukan kuat yang mukmin, yang memenuhi hukum Allah atas orang yang memerangi kita dan mengusir kita dari negeri kita.
] وَاقْتُلُوهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُمْ وَأَخْرِجُوهُمْ مِنْ حَيْثُ أَخْرَجُوكُمْ [
Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (TQS al-Baqarah [2]: 191)

Adakah orang yang tidak tahu solusi ini kecuali orang yang telah Allah tutupi hati dan pendengarannya dan terhadap penglihatannya diletakkan tabir? Adakah solusi lain untuk mengembalikan Palestina kepada warganya selain melenyapkan entitas yang mencaploknya dan mengusirnya dari tempat di mana warga Palestina diusir?
Wahai kaum Muslimin, sesungguhnya musibah kita ada pada diri para penguasa kita dan kelompok pendukung mereka … Mereka menyebarkan anggapan di tengah masyarakat bahwa kita tidak mampu memerangi Yahudi, tidak punya senjata seperti mereka dan tidak punya pendukung seperti mereka!
]كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ إِنْ يَقُولُونَ إِلَّا كَذِبًا[
Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan (sesuatu) kecuali dusta. (TQS al-Kahfi [18]: 5)

Sebenarnya, kita mengelilingi Yahudi dari segala arah. Senjata milik kita juga berlimpah…, akan tetapi tidak tampak ketika melawan Yahudi atau pun kaum kafir imperialis. Sebaliknya senjata kita muncul ketika menghadapi penduduk negeri-negeri kaum Muslimin… dan terhadap kaum bersenjata di Sinai yang mempersenjatai diri untuk memerangi entitas Yahudi pencaplok Palestina. Senjata kita hanya muncul untuk memerangi manusia, pepohonan, dan bebatuan di Suria. Kita melihat bermacam jenis senjata rezim yang belum pernah kita lihat sebelumnya! Senjata kita tampak dari pesawat tempur Pakistan yang membombardir suku-suku kaum Muslimin, sebagai bantuan untuk Amerika. Senjata kita hanya tampak dalam tindakan represif membungkam masyarakat di Sudan pada waktu di mana selatan Sudan ditelantarkan…! Dan dalam perkara-perkara lainnya yang dilakukan para penguasa tanpa rasa malu sedikit pun kepada Allah, Rasul-Nya dan kaum Mukminin… Adapun alasan mereka tentang para pendukung Yahudi, maka Allah adalah pelindung kita dan mereka tidak punya pelindung.
] ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ مَوْلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَأَنَّ الْكَافِرِينَ لاَ مَوْلَى لَهُم[
Yang demikian itu karena sesungguhnya Allah adalah pelindung orang-orang yang beriman dan karena sesungguhnya orang-orang kafir itu tiada mempunyai pelindung. (TQS Muhammad [47]: 11)

Kemudian para penguasa itu sendiri adalah pendukung pertama entitas Yahudi. Mereka menjaga keamanan Yahudi. Mereka menyesatkan masyarakat dengan kekuatan entitas ini, padahal seandainya dibuka ruang untuk pasukan kaum Muslimin dalam berperang dengan benar dan ikhlas, niscaya mereka menemukan bahwa kekuatan entitas ini lebih rapuh dari sarang laba-laba…
Wahai kaum Muslimin, darah warga Gaza yang suci lagi bersih tidak akan bisa dibela oleh mediator netral yang mengunjungi Gaza untuk menenangkan suasana. Juga tidak oleh delegasi yang datang untuk berbela sungkawa. Sama halnya juga tidak oleh pernyataan menyala-nyala dari raja, presiden, dan amir, yang tidak lebih merupakan tipu muslihat, di mana semuanya tertawa di balik pintu! Mereka tidak serius menjadikan entitas Yahudi sebagai musuh, bahkan sama sekali tidak ada kesungguhan dari mereka… Mereka juga tidak mengambil orang-orang berakal dan bijak dari umat ini untuk posisi penting. Mereka hanya mengambil orang-orang yang hatinya buta sebelum mata mereka, sehingga mereka menjabat tangan penguasa ini dan itu, karena mengirim utusan menyampaikan bela sungkawa atas musibah mereka; padahal entitas Yahudi membombardir mereka sementara delegasi bela sungkawa masih ada di samping mereka …!
Sesungguhnya darah warga Gaza tidak bisa dibela dengan cara ini dan itu. Melainkan hanya bisa dibela dengan pasukan yang bergerak dari Sinai, Sungai Jordan, selatan Lithoni, dan Golan; baik semuanya atau sebagiannya, menghadapi entitas Yahudi…; pasukan yang di tengah armadanya mengusung sumpah Abu Bakar ra agar musuh melupakan bisikan-bisikan setan… Begitulah wahai kaum Muslimin, darah warga Palestina dahulu dibela dengan tangan-tangan tentara Shalahuddin, melalui tangan-tangan azh-Zhahir Baibars. Begitulah darah warga Palestina wajib dibela dengan tentara kaum Muslimin yang semangatnya membara untuk memerangi entitas Yahudi… Hanya dengana cara itulah darah warga Gaza yang suci bisa dibela. Tidak bisa dibela dengan sesuatu yang lain. Tidak seorang pun yang berakal sehat mengatakan cara lain, kecuali dia termasuk orang yang buta mata dan pikiran, buta dunia dan buta akhirat.
]وَمَنْ كَانَ فِي هَذِهِ أَعْمَى فَهُوَ فِي الْآخِرَةِ أَعْمَى وَأَضَلُّ سَبِيلاً [
Dan barangsiapa yang buta (hatinya) di dunia ini, niscaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta (pula) dan lebih tersesat dari jalan (yang benar). (TQS al-Isra’ [17]: 72)

Wahai tentara shiddiqun di dalam pasukan kaum Muslimin:
Tidak adakah di antara Anda orang cerdas yang dengannya para penguasa terpaksa memperlakukan Yahudi dengan perlakuan perang riil, lalu ia menggerakkan pasukan untuk mencabut entitas ini…?
Tidak adakah di antara Anda seorang yang teguh dan mukmin yang mematahkan tongkat para penguasa, sehingga dia menggerakkan legiun dan batalyon di dalam jihad yang dicintai Allah dan Rasul-Nya untuk mencabut entitas pencaplok ini dari akar-akarnya? Letusan senapan yang ditembakkan oleh batalyon ini akan diikuti oleh letusan-letusan dari batalyon-batalyon lain tanpa bisa dihentikan oleh penguasa yang zalim dan jahat. Begitulah seharusnya orang-orang berlomba kepada kebaikan dan kemenangan.
]إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ[
Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (TQS Muhammad [47]:7)

Tidak adakah di antara Anda orang cerdas yang mau menolong Allah, Rasul-Nya dan hamba-hamba Allah yang berjuang untuk menegakkan al-Khilafah. Dengan itu Anda mengembalikan sirah kaum Anshar dan bisa menyaksikan kemuliaan dunia dan akhirat. Sehingga Allah memuliakan Anda dengan merealisasi berita gembira dari Rasulullah saw dengan tegaknya kembali al-Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian melalui tangan-tangan Anda. Juga akan terealisasi berita gembira Rasulullah saw berupa memerangi Yahudi dan menang atas mereka. Dengan semua itu, Anda akan meraih keberhasilan dengan mendapatkan kemuliaan dunia dan akhirat, dan berilah kabar gembira kepada orang-orang Mukmin.
Wahai tentara-tentara shidiqun, sungguh Hizbut Tahrir adalah pemberi nasihat terpercaya untuk Anda. Allah memiliki tokoh-tokoh yang muncul di sendi-sendi sejarah. Maka jadilah bagian dari mereka itu …
Allah, Allah dalam pertolongan untuk tegaknya al-Khilafah, kemuliaan Islam, sehingga ada seorang Khalifah yang Anda berperang di belakangnya dan berlindung kepadanya…
Allah, Allah dalam mahkota Islam, jihad, sehingga kemenangan atau mati syahid …
Allah, Allah dalam perdagangan yang membebaskan Anda dari azab yang pedih dengan mengikuti ucapan yang paling baik dan paling benar, firman Allah SWT:
]انْفِرُوا خِفَافًا وَثِقَالاً وَجَاهِدُوا بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ[
Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan ataupun merasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (TQS at-Tawbah [9]: 41)


3 Muharram 1434 H/17 November 2012 M